Berpikir Positif

"Seseorang yang berpikiran positif dapat melihat sesuatu yang tidak tampak, dapat merasakan hal-hal yang terselubung dan dapat meraih hal-hal yang tidak mungkin." (Anonim)

12 Desember 2008

Blessing In Disguise

Dalam sebuah e-mail dari teman pernah ada kisah sepasang suami-istri dan anaknya. Ceritanya kira-kira begini. Adalah sepasang suami-istri yang sudah lama tidak mempunyai anak. Suatu hari sang istri ternyata hamil lalu melahirkan seorang anak laki-laki. Semua tetangga mengatakan mereka adalah pasangan yang beruntung. Anaknya laki-laki lagi. Kalau nanti sudah dewasa, bukankah dia bisa bekerja keras dan merawat orang tuanya? Sungguh beruntung mereka punya anak laki-laki. Ternyata anak tersebut sangat senang kuda. Dia sangat ingin memiliki seekor kuda. Tapi mereka miskin sehingga tidak bisa membeli hewan tersebut. Semua orang mengatakan bahwa mereka benar-benar sial karena miskin, sehingga tidak bisa membeli kuda. Kalau mereka kaya, kan bisa beli kuda? Sial benar.
Suatu hari ayahnya diberi seekor anak kuda oleh pelanggannya yang sering membeli kayu bakarnya. Jadilah anak itu punya seekor kuda. Semua orang mengatakan mereka sangat beruntung. Ingin punya kuda, eh ada yang memberi kuda. Beruntung sekali.
Anak itu pun belajar berkuda. Dia sering berkuda ke mana-mana. Suatu hari, ketika sedang berkuda. ternyata kuda tersebut mengamuk, sehingga anak itu terjatuh dan kakinya patah. Sejak kejadian itu dia menjadi pincang apabila berjalan. Semua orang menyesali mengapa dia berkuda. Kalau dulu tidak punya kuda, kan dia tidak akan jatuh. Dan kakinya tidak akan pincang. Sial. Mengapa punya kuda? Lebih baik tidak usah punya kuda. Sial sekali.
Setelah anak tersebut menginjak dewasa, ternyata di negara tersebut pecah perang dengan negara lain. Semua pemuda harus menjadi serdadu. Anak pasangan suami-istri itu jugaharus mendaftar. Orangtuanya khawatir kalau anak satu-satunya ikut berperang. Semua tetangga merasa kasihan dan menyesali mengapa dulu tidak lahir anak perempuan saja. Kalau anak perempuan kan tidak harus berangkat berperang. Aduh, sial benar, mengapa pasangan itu dulu melahirkan anak laki-laki?
Ketika dilakukan pemeriksaan kesehatan ternyata anak itu yang kini sudah tumbuh menjadi seorang pemuda, tidak diterima sebagai serdadu karena kakinya cacat. Semua orang mengatakan, beruntung sekali dia tidak harus berperang. Coba kalau dulu tidak jatuh dari kuda, dia pasti harus ikut berperang. Untung dulu dia punya kuda. Untung dulu dia jatuh dari kuda. Untung kakinya pincang. Sungguh beruntung dia.
Dari cerita ini, sebenarnya untung dan sial itu apa sih? Kapan seorang disebut beruntung dan kapan kurang beruntung? Ketika anak laki-laki yang lahir, katanya beruntung, tapi ketika dia harus berperang, orang-orang mengatakan mengapa dulu tidak lahir anak perempuan saja?
Ketika dia mendapat kuda, katanya beruntung, tapi ketika dia pincang karena jatuh dari kuda, katanya sial. Orang-orang menyesali mengapa punya kuda. Lalu ketika dia tidak jadi berperang karena pincang, kata orang dia beruntung karena dulu pernah jatuh dari kuda. Untung dulu punya kuda. Untung dia pincang.
Jadi, sebenarnya kapan seseorang sial dan kapan seseorang beruntung? Apakah karena tidak sesuai dengan yang kita harapkan lalu kita katakan sial atau kita anggap musibah? Apakah ketika sesuai dengan keinginan kita, lalu musibah tersebut bisa berubah menjadi keberuntungan? Kapan kita menyesali sesuatu? Kapan kita mensyukuri sesuatu? Mungkin saja apa yang diaggap sial atau musibah hari ini, mungkin bisa berubah menjadi keberuntungan di masa depan.
Melihat berkah
Mengapa? Mungkin karena kita belum bisa melihat blessings in disguise. Kita tidak bisa melihat berkah dibalik musibah. Apa yang dilihat sebagai musibah hari ini, ternyata di kemudian hari baru kita sadari bahwa hal itu mengandung berkah. Kisah berikut ini pernah saya tulis dari sudut pandang yang berbeda. Sekali waktu ada seorang pria buta huruf yang bekerja sebagai penjaga sebuah gereja di Amerika Serikat. Sudah sekitar 20 tahun dia bekerja di sana. Suatu hari pemimpin gereja itu dipindahkan ke tempat lain dan digantikan oleh pemimpin baru. Pemimpin baru ini menerapkan aturan baru. Semua pekerja harus bisa membaca dan menulis agar mereka bisa mengerti pengumuman yang ditempel di papan pengumuman. Penjaga yang buta huruf itu terpaksa tidak bisa bekerja lagi. Dia sangat sedih dan berjalan pulang dengan lemas. Dia tidak berani langsung pulang ke rumah, tidak berani langsung memberitahu isterinya. Dengan sedih dia berjalan pelan menelusuri jalanan.
Setelah hari gelap sampailah dia di sekitar pelabuhan. Dia pun ingin membeli tembakau. Tapi setelah mencari kemana-mana, setelah mengelilingi beberapa blok, tidak ada satu toko pun yang menjual tembakau. Tiba-tiba, dia berfikir "Tembakau sangat perlu. Tapi di sekitar sini tak ada yang jual tembakau. Aku ingin jualan tembakau saja ah."
Dia pun pulang, lalu dengan penuh semangat menceritakan idenya untuk berjualan tembakau kepada isterinya. Dia tidak lagi menyesali nasibnya yang baru saja kehilangan pekerjaan. Kemudian dia pun membuka kios tembakau. Ternyata tembakaunya laku keras.
Tak berapa lama, dia bisa membuka toko tembakau. Beberapa tahun kemudian dia bisa membuka beberapa cabang toko tembakau di tempat lain. Jadilah dia pedagang tembakau sukses.
Ketika sudah jadi orang kaya, dia pun pergi ke bank untuk membuka rekening. Tapi karena buta huruf, maka dia tidak bisa mengisi formulir. Karyawan bank berkata "Wah, Bapak yang buta huruf saja bisa punya uang sebanyak ini, apalagi kalau Bapak bisa membaca dan menulis, Bapak pasti lebih kaya lagi." Dengan tersenyum dia berkata "Kalau saya bisa membaca dan menulis, saya pasti masih menjadi penjaga gereja."
Waktu dia dipecat, dia merasa sedih, putus asa, dan mungkin menyesali kejadian itu. Peristiwa itu merupakan musibah. Tapi kini, dia bisa melihat bahwa mungkin nasibnya tidak akan berubah menjadi seperti sekarang kalau dulu dia tidak dipecat.
Apa yang dulu merupakan musibah, ternyata kini mendatangkan keberuntungan, menjadi berkah. Mari kita mencoba bersabar dan tabah dalam menghadapi apapun. Berdoa supaya bisa melihat berkah di balik musibah. Do not give up! See the blessings in disguise!

04 Desember 2008

Pulau Monyet

Oleh : Farabi Al Mishri

Tersebutlah sebuah pulau yang dihuni oleh banyak monyet. Selain monyet, pulau tersebut juga memiliki hamparan pohon kelapa yang melimpah, sehingga monyet telah dijadikan sebagai pemetik buah kelapa menggantikan peran manusia. Harga seekor monyet awalnya hanya senilai $10/ekor, namun belakangan terus meningkat terutama sejak Mr. Greedy berani membayar seekor monyet dengan harga dua kali lipat.

Melihat peluang bisnis dan dalih jasa pemetikan kelapa, Mr. Greedy terdorong untuk memiliki monyet dalam jumlah yang lebih banyak. Perburuan monyetpun dilakukan, setiap penduduk yang memiliki monyet ditawarkan harga yang menarik, yaitu $20 per ekor. Kini masyarakat ramai-ramai menjualnya dengan harga di atas pasaran, dan bahkan menembus harga $40/ekor.

Mr. Greedy belum puas, dikala populasi monyet semakin berkurang dan penduduk sudah tidak memiliki monyet lagi, ia menawarkan harga dua kali lipat lebih, yaitu $95 untuk setiap monyet. Penduduk pun ramai-ramai mencari sumber monyet dari berbagai tempat termasuk di pulau lain, namun sayang di pulau-pulau lain tersebut, monyet sulit ditemui. Kalaupun didapat ongkosnya tidak sebanding dengan biaya perolehan.

Melihat peruntungan yang menarik, apalagi Mr. Greedy bersedia membayar $95 per ekor, maka penduduk semakin bernafsu memperolehnya. Melihat situasi demikian, Mr. Cunning, si licik, kepercayaan Mr. Greedy mulai mengatur siasat. Ia membobol kandang monyet milik Mr. Greedy seolah-olah dicuri maling, kemudian menjualnya kepada para pencari monyet seharga $55 per ekor. Maka mereka pun berbondong-bondong membeli monyet di harga itu, dengan harapan Mr. Greedy akan membelinya senilai $95.

Hitung-hitungan kasar dari spekulasinya, para pembeli itu akan memperoleh keuntungan $40 per ekor ($95 - $55). Namun yang terjadi adalah sebaliknya, Mr. Greedy enggan membayar monyet-monyet itu dengan harga penawaran terakhir, yaitu $95, karena menurutnya monyet-monyet itu adalah miliknya yang diambil oleh maling. Bersamaan dengan peristiwa itu, Mr. Cunning sudah raib ditelan bumi, ia pergi meninggalkan pulau itu dan tidak jelas rimbanya lagi.

Pemilik monyet-monyet itu nasibnya kini sama persis dengan pemegang Collateralized Debt Obligations (CDOs), surat/sekuritas subprime mortgage. Harga monyetnya tidak lebih dari $10, sama seperti harga sebelum dibeli oleh Mr. Greedy. Sementara Mr. Greedy dan patnernya, Mr. Cunning meraup keuntungan per ekor monyet tertinggi sebesar $45 ($55 - $10), $35 ($55 - $20), dan keuntungan terendah, $15 ($55 - $40). Penduduk pulau monyet hanya gigit jari, keuntungan besar yang diharapkan dari spekulasi tersebut berbuntut kerugian yang menyesakkan dada. Sementara Mr. Greedy dan Mr. Cunning kabur menikmati dolarnya.

Kisah pulau monyet itulah yang barangkali terjadi di belantara bisnis CDOs di negeri Paman Sam. Dikala Federal Reserves (Fed), Bank Sentral AS, menurunkan suku bunganya menjadi 1%-1,75% pada awal tahun 2000-an, menyebabkan bisnis sektor perumahan menggelembung, bahkan debitur yang berpenghasilan pas-pasan atau sebenarnya tidak layak (subprime) bisa memperoleh mortgages atau seperti kredit pemilikan rumah di negeri ini. Analoginya seperti kasus pemegang kartu kredit yang berasal dari golongan berpendapatan rendah, namun memiliki banyak kartu kredit.

Bank pemberi mortgage (KPR) kemudian menjual subprime mortgage yang berisiko tinggi tersebut melalui proses sekuritisasi, yaitu mengubah obligasi mortgage menjadi sekuritas (surat berharga) baru yang disebut Collaterized Debt Obligations (CDOs) atau sebagai Mortgage Back Securities, surat berharga beragun KPR. CDO tersebut tercipta melalui pemilahan dari beberapa mortgage yang potensial/kurang potensial dengan financial asset lain, kemudian produk derivasinya (turunan) diasuransikan serta memasukkannya dalam lembaga pemeringkat (Rating Agency), sehingga bank dapat menjual pada harga rating AAA (berisiko rendah), BBB (sedang), dan CCC (tinggi).

Rekayasa tersebut sebenarnya syarat dengan kolusi dan moral hazard dari berbagai pihak, antara lain mortgage lender (bank), broker mortgage, maupun agen pemeringkat. Hasil rekayasa tersebut telah mampu membangun image kepercayaan, sehingga CDOs tersebut menyebar tidak saja di AS tetapi juga ke belahan dunia, seperti daratan Eropa, dan Australia yang saat ini paling terasa dampaknya.

Pada tahun 2000 - medio 2005 harga pasar rumah meningkat lebih dari 10%, sehingga pengembangan sektor perumahan menjadi sangat pesat, bahkan 40% rumah yang dibeli merupakan investasi atau rumah kedua. Martin Feldstein, mantan penasehat ekonomi AS, mengestimasikan bahwa selama tahun 1997 - 2007, konsumen membelanjakan lebih dari USD 9 triliun untuk home equity-nya. Dibarengi dengan dikeluarkannya instrumen Adjustable Rate Mortgage (ARMs) oleh Menteri Keungan AS, yaitu pengenaan bunga lebih rendah dari pasar selama 2 tahun pertama, dan pada tahun selanjutnya mengikuti tingkat bunga yang berlaku, yang menyebabkan bank menikmati penambahan hasil.

Secara bertahap sejak Juni 2004 Fed mulai menaikkan suku bunga hingga 5,25% pada Agustus 2007, kredit-kredit ini mulai menuai masalah, sehingga banyak perusahaan penerbit mortgage (investment banks) mengalami kerugian besar dan tidak bisa membayar kewajibannya kepada pemegang CDO. Hal itu karena, para debitur KPR banyak yang menunggak alias mengalami gagal bayar termasuk subprime mortgage, dan terjadilah penyitaan rumah secara besar-besaran. Menurut Reality Trac (perusahaan penyedia data penyitaan rumah di AS) mencatat tidak kurang dari 2,5 juta rumah disita, hal ini mengakibatkan harga rumah turun tajam apalagi di daerah yang memiliki excess supply (kelebihan penawaran).

Dampaknya bisa diterka, investor besar seperti Lehman Brothers misalnya yang membeli CDO mengalami kerugian besar, dan hal ini mengakibatkan harga saham atau nilai aktiva bersih dari investor yang memiliki CDO harganya turun, yang berantai kepada investor besar/retail lainnya. Kebanyakan investor menjual portfolio (termasuk sahamnya) secara besar-besaran di berbagai pasar dunia, dan efek dominonya secara keseluruhan pasar modal (bursa saham) dunia mengalami penurunan sangat tajam.

Beberapa perusahaan yang terkena dampak dan mengalami tekanan keuangannya antara lain adalah Lehman Brothers, dan WaMu (bangkrut), Fannie Mac, Freddie Mac, AIG, Fortis, Bradford & Bingley, dan GLINTNIR (dinasionalisasi) , Merrill Lynch, HBOS, dan WACLIOVIA (diambil alih (take over) oleh pemerintah federal), dan Hypo Real Estate (paket penyelamatan) .

Kondisi tersebut menyebabkan penurunan Index Dow Jones dan lainnya yang biasa dijadikan referensi para investor. Krisis subprime mortgage di AS tersebut kemudian menjalar ke negara lain secara langsung seperti Inggris, Perancis, Jerman, Belgia, Icelandia, China, dan Australia. Secara teoritis, alhamdulillah perbankan di Indonesia tidak terkena dampaknya, karena Peraturan Bank Indonesia tidak memperkenankan bank-bank membeli surat hutang berisiko tinggi. Namun dari pasar modal, investor Indonesia banyak yang mengalami kerugian akibat turunnya saham perusahaan lokal apalagi yang terkait dengan Lehman Brothers. Tetapi peran pasar modal di Indonesia kurang dari 10% (Dr. Faisal Basri), sedangkan 80% peran dalam sistem keuangan ada pada sektor perbankan.

Jadi secara teoritis aneh jika kita harus cemas dan kalut menghadapi situasi ini, kecuali mereka yang bermain saham, bukankah hal itu memang sudah menjadi resikonya?. Senyatanya dunia ini selalu ada orang-orang seperti Mr. Greedy (serakah) dan Mr. Cunning (licik). Bukankah para Yahudi (tidak semua Yahudi. red) memang lebih senang berbisnis di sektor abstrak (maya) daripada sektor riil. Pasar uang, pasar modal, dan bursa berjangka (komoditi) adalah bidang-bidang yang banyak mereka geluti, sebutlah salah satunya George Soros.

Allah SWT berfirman, "Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini," (QS. Al A'raaf, 7:169). Sejatinya mereka malas bekerja di sektor riil menjadi petani misalnya atau yang berhubungan dengan aktivitas bisnis riil. Oleh karenanya ketika sore kemarin kurs dolar terhadap rupiah ditutup pada harga Rp11.000 an, dari kurs beberapa hari sebelumnya di Rp9.000-an, saya bertanya-tanya, apakah mereka seperti orang-orang yang tinggal di Pulau Monyet, yang tertipu oleh konspirasi Mr. Cunning dan sepak terjang Mr. Greedy?.

Jika mereka membeli US Dolar pada harga Rp10.000 dengan harapan menjadi Rp15.000, apakah itu tidak ada bedanya dengan mereka yang membeli monyet pada harga $55 dengan harapan bisa dijual pada harga $95?. Bukankah itu spekulasi?, ya. Itu namanya spekulasi karena mengharapkan nilai lebih tanpa transaksi yang mendasari (Underlying Transactions) . Jika seseorang membeli dolar karena ada kewajiban dalam waktu dekat yang harus dipenuhi, mungkin hal itu bisa diterima syari'at atau untuk membayar uang kuliah anaknya yang sekolah di AS misalnya. Tetapi kalau hanya untuk mencari untung, secara kaidah ekonomi tentu sah-sah saja, tetapi bukankah itu spekulasi, dan spekulasi itu Judi?.

Dahulu, ketika Al Qur'an diturunkan memang belum ada bursa efek, dan pasar uang (foreign exchange), tetapi berbisnis dengan maksud mengadu nasib melalui spekulasi dan sekedar mencari peruntungan bukankah itu sama halnya dengan mengundi dengan anak panah?. Dalam pemahaman saya, membeli saham atau valuta asing tanpa underlying transactions adalah sama halnya dengan mengadu nasib. Untuk itu Allah SWT telah mengingatkan kita semua, "Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan." (QS. Al Maaidah, 5:3).

Sama halnya dengan para penduduk di Pulau Monyet, jika mereka membeli monyet dengan maksud untuk dijadikan tenaga pemetik kelapa, mengacu pada ayat diatas tentu dibolehkan. Namun ketika tujuannya menjadi spekulasi atau sekedar mencari keuntungan, itulah yang dinamakan mengundi nasib. Atau ketika seseorang membeli US dolar dengan harapan kursnya naik menjadi USD/Rp16.000 misalnya - tentu tidak ada bedanya. Selain mengundi nasib, bukankah akibat naiknya dolar akibat sentimen pasar (direkayasa) akan menyebabkan harga-harga barang membumbung ke langit, yang pada gilirannya menyusahkan orang banyak?.

Mungkin kita mempunyai uang banyak, tetapi apakah itu bijak, jika karena daya beli tinggi, maka kita bisa sesuka hati melakukan sesuatu yang menyimpang dari tujuan kita dititipi harta (uang) yang melimpah. Disadari bahwa di balik titipan itu, ada sebuah amanat di dalamnya, yaitu untuk kemanfaatan dan kemaslahatan orang banyak. Allah SWT pun telah mengingatkan hal itu melalui firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al Anfaal, 8:27). Kita memang bukan penduduk Pulau Monyet, dan kitapun tidak akan berperilaku seperti penduduk di pulau itu, yang mau begitu saja dibodohi. Sehingga negeri ini selamat dari tipu daya dan perilaku manusia-manusia seperti Mr. Greedy dan Mr. Cunning. Insya Allah.

16 November 2008

BAMBU DAN PAKIS

Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti dari pekerjaanku, berhenti dari hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku. Aku pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya.
"Tuhan", kataku. "berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti?"
Dia memberi jawaban yang mengejutkanku. "Lihat ke sekelilingmu", kataNya. "Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada dihutan ini?"
"Ya", jawabku.

Lalu Tuhan berkata, "Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya. Aku beri mereka air. Pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah. Namun, tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tapi, Aku tidak berhenti merawatnya. Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya. "

"Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu, tapi Aku tetap tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun keempat. "

"Lalu pada tahun ke lima, sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Bandingkan dengan pakis, itu kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti. Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani. "

Tips Kesuksesan Ala Socrates

Socrates (469-399 BC) adalah seorang filosof Yunani. Ia dikenal luas memiliki kearifan dan kecerdasan luar biasa. Tak mengherankan jika banyak sekali pemuda pada masa itu ingin menimba ilmu darinya, entah tentang bisnis, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.

Salah seorang pemuda diantaranya dijanjikan bertemu pada pagi hari di pantai. Sebelumnya pemuda tersebut sudah mengutarakan kepada Socrates tentang keinginannya untuk belajar tentang bagaimana meraih kesuksesan. Merekapun bertemu di tempat yang sudah mereka sepakati.

Socrates langsung memerintah pemuda itu masuk ke laut sampai air laut menenggelamkan tubuh mereka sebatas leher. Tanpa memberi komando, tiba-tiba Socrates menenggelamkan kepala pemuda tersebut. Dengan sekuat tenaga pemuda itu berjuang agar kembali ke permukaan.

Setelah melihat pemuda itu hampir pingsan, Socrates baru mengangkatkan kepala pemuda itu. Begitu muncul di permukaan air, pemuda itu langsung menarik nafas kuat-kuat untuk mengisi paru-parunya dengan udara. Socrates lalu bertanya kepada pemuda itu, "Sewaktu di dalam air, apa yang paling kamu butuhkan?"

"Udara," jawab pemuda itu singkat sambil terengah-engah.

"Itulah rahasia kesuksesan. Jika kamu ingin sukses, harus berjuang seperti kamu membutuhkan udara di dalam air. Kamu pasti sukses!" kata Socrates penuh makna sembari meninggalkan pemuda itu.


Pesan:

Sebetulnya diantara faktor-faktor terpenting untuk meraik kesuksesan adalah kemauan keras untuk berbuat sesuatu. Siapapun orangnya berpeluang menjadi orang sukses. Meskipun latar belakang pendidikan atau masa lalu seseorang tentu saja memberikan sentuhan-sentuhan peluang menjadi lebih besar.

Dengan kemauan yang keras, setiap orang dapat sukses di manapun dan di bidang apapun. Banyak sekali peristiwa besar dunia di sepanjang lintasan sejarah, dan itu hanya mungkin lahir dari kemauan yang besar. "Manusia tidak pernah kekurangan kekuatan, tetapi kurang kemauan," Victor Hugo. Salah satu contohnya adalah Tirto Utomo yang dulu ditertawakan karena menjual air mineral dalam kemasan. Berkat kemauan keras dan perjuangannya, kini usahanya menggurita seiring dengan semakin populernya air mineral dalam kemasan.

Sukses sangat ditentukan oleh kuatnya kemauan dari dalam diri sendiri untuk belajar dan bekerja keras, dan meningkatkan kualitas diri. Tantangan atau kendala apapun berusaha diatasi dengan memberikan yang terbaik dan menjalani dengan sungguh-sungguh. "Kekuatan seseorang bukan datang dari kapasitas fisiknya, tetapi dari kemauan yang sungguh-sungguh," tegas Mahatma Gandhi.

04 Oktober 2008

*Cinta itu Kesempatan atau Pilihan ?

*Saat kita bertemu dengan seseorang yang sempurna, yang kita cintai di saat yang tepat, di tempat yang tepat dan di waktu yang tepat. Itu adalah kesempatan.

Saat kamu bertemu seseorang yang membuatmu tertarik. Itu bukan pilihan. Itu adalah kesempatan.

Selalu bersama/bertemu dalam suatu waktu (dan banyak pasangan yang jadian karena hal ini) bukanlah suatu pilihan. Itu adalah kesempatan .

Perbedaannya adalah setelah semuanya itu terjadi. Kapan kau akan membawa rasa cinta, suka, ketertarikan tersebut naik ke tingkat selanjutnya?

Ketika kemudian akal sehat kita kembali bermain, kita akan duduk dan menimbang kembali apakah kau ingin melanjutkan hubungan tersebut atau melepaskannya. Jika kau memilih untuk mencintai seseorang tersebut, meskipun dengan segala kekurangannya, itu bukanlah kesempatan. Itu adalah pilihan.

Disaat kau memilih untuk bersama dengan seseorang, tidak peduli dengan hal lainnya. Itu adalah pilihan Meskipun kau tahu banyak orang di luar sana yang lebih menarik, pintar, dan lebih kaya daripada pasanganmu, dan ya, kau memutuskan untuk tetap mencintai pasanganmu apa adanya. Itu adalah pilihan.

Cinta, suka, ketertarikan datang kepada kita dari kesempatan. Tetapi cinta sejati itu adalah sungguh-sungguh suatu pilihan. Sebuah pilihan yang kita buat.

Berkenaan dengan teman sejiwa atau pasangan hidup, ada sebuah kutipan indah dari seorang bijak : "Nasib membawamu untuk bersama, tetapi untuk tetap bersama sampai akhir, itu semua tergantung dari dirimu."
Saya percaya bahwa teman sejiwa itu benar-benar ada. Bahwa ada seseorang khusus diciptakan untukmu. Tetapi itu masih tetap tergantung pada dirimu untuk membuat pilihan

tersebut, apakah kau akan melakukannya atau tidak.

Kita mungkin akan menemukan teman sejati kita dengan kesempatan yang ada, tetapi untuk mencintai dan bersama dengan teman sejiwa kita, itu adalah tetap pilihan kita untuk mewujudkannya.

*Kita datang ke dunia ini bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk mencintai...
Tetapi untuk belajar, bagaimana mencintai seseorang yang tidak sempurna dengan sempurna...*

16 September 2008

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! "
Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon
ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.
Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?
Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah orang tua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi...
Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orang tua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

01 Agustus 2008

Impian dan Kerja Keras

Suatu hari di sebuah desa terdapatlah 2 orang pemuda (Nasyidh dan Kaslan) berangkat ke sawah untuk bekerja. Mereka melakukan aktivitas dan tujuan yang sama yaitu ingin menghasilkan padi terbaik. Setiap hari mereka pergi ke sawah dengan membawa perkakasnya, mulailah mereka membajak sawah dengan tenaga mesin dan mengairi air ke sawah mereka masing-masing.

Keesokan hari sawah siap untuk ditanami padi. Setelah padi selesai ditanam mereka duduk di gubug peristirahatan sambil menikmati kopi dan nikmatnya udara. Kemudian Kaslan menyampaikan keinginannya kepada sahabatnya Nasyidh. ”Nasyidh aku ingin 4 bulan yang akan datang mendapatkan panen yang bagus”.”Aku juga Lan..”jawab Nasyidh.

Hari - hari pun terus berlalu, padi yang makin membesar membutuhkan pupuk dan perairan yang bagus. Hampir setiap hari Nasyidh pergi ke sawah untuk mengecek keadaan padinya, terkadang dia turun ke sawah untuk membersihkan rumput-rumput dan siput yang menganggu padinya. Bahkan diwaktu padi mulai berbiji Nasyid menghabiskan malamnya di sawah menjaga dari gangguan babi hutan, membuat orang - orangan menghidari dari serangan burung pipit. Sementara Kaslan pergi ke sawah hanya untuk memupuki padinya. Dan ketika panen tiba Nasyidh mendapatkan hasil 4X lipat dari Kaslan.

Begitu juga dalam kehidupan kita, cerita tentang kehidupan si Nasyidh dan si Kaslan pernah kita jalani. Kesuksesan ada di tangan kita,”Kita hari ini adalah hasil dari buah fikiran,perasaan dan perbuatan Kita dimasa lalu.” 

Janganlah kita menyesali hidup. Mungkin kita pernah mengeluh dengan keadaan kita hari ini, keuangan yang tidak kita harapkan, karir yang tak menentu, kesehatan yang mulai menyakitkan dan kehidupan penuh menyeramkan, bahkan kita mengambing hitamkan hidup dengan mengatakan inilah nasib yang harus aku jalani, Tuhan memang telah menentukan takdir untukku seperti ini.

Kehidupan kita saat ini sebenarnya bukanlah diri kita melainkan buah karya yang telah kita buat pada masa lalu. Lihatlah, 4 bulan sebelum panen datang, Nasyidh menghabiskan hidupnya di sawah, rela menemani padinya dimalam hari, sementara Kaslan hanya santai di rumahnya dan hasil yang dia peroleh pun sebagaimana usahanya.

Inilah yang membuat kita harus selalu memiliki IMPIAN. Dengan memiliki impian maka kita telah memutuskan, kehidupan yang seperti apa yang kita harapkan dimasa yang akan datang. Tulislah sedetil - detilnya impian kita sehingga kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk meraihnya, Keuangan seperti apa yang kita harapkan, jejang karir, keluarga dan hubungan masyarakat yang bagaimana kita inginkan?

Belajarlah dari sejarah hidup yang telah kita jalani, ambil hikmah darinya. Jangan kita lupakan kehidupan kita begitu saja, karena masa lalu akan menjadi pengingat tuk masa depan.

Segera kita ubah kebiasaan buruk kita. Kalau kita merasa harus merubah haluan lakukan sekarang, jangan kita menunggu nanti, ketika kita memberikan waktu dan luang (kesempatan) kepada alasan-alasan kita, maka kitapun sedang mengubur impian - impian kita dan menghapus satu-persatu kata-kata SUKSES dalam hidup kita.
sumber : trainersclub Indonesia

09 Juli 2008

Hikmah Kungfu Panda

Po, si Panda jantan, yang sehari-hari bekerja di toko mie ayahnya, memiliki impian untuk menjadi seorang pendekar Kung Fu. Tak disangka, dalam suatu kompetisi, Po dinobatkan sebagai Pendekar Naga yang dinanti-nantikan kehadirannya untuk melindungi desa dari balas dendam Tai Lung.

Saat menonton film animasi ini, kita seperti diingatkan tentang beberapa hal:


1.The secret to be special is you have to believe you're special.

Po hampir putus asa karena tidak mampu memecahkan rahasia Kitab Naga, yang hanya berupa lembaran kosong. Wejangan dari ayahnya-lah yang akhirnya membuatnya kembali bersemangat dan memandang positif dirinya sendiri. Kalau kita berpikir diri kita adalah spesial, unik, berharga kita pun akan punya daya dorong untuk melakukan hal-hal yang spesial. Kita akan bisa, kalau kita berpikir kita bisa. Seperti kata Master Oogway, You just need to believe



2.Teruslah kejar impianmu.

Po, panda gemuk yang untuk bergerak saja susah akhirnya bisa menguasai ilmu Kung Fu. Berapa banyak dari kita yang akhirnya menyerah, gagal mencapai impian karena terhalang oleh pikiran negatif diri kita sendiri? Seperti kata Master Oogway, Kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, saat ini adalah anugerah, makanya disebut Present (hadiah). Jangan biarkan diri kita dihalangi oleh kegagalan masa lalu dan ketakutan masa depan. Ayo berjuanglah di masa sekarang yang telah dianugerahkan Tuhan padamu.



3.Kamu tidak akan bisa mengembangkan orang lain, sebelum kamu percaya dengan kemampuan orang itu, dan kemampuan dirimu sendiri.


Master ShiFu ogah-ogahan melatih Po . Ia memandang Po tidak berbakat. Kalaupun Po bisa, mana mungkin ia melatih Po dalam waktu sekejap. Kondisi ini berbalik seratus delapan puluh derajat, setelah ShiFu diyakinkan Master Oogway -gurunya- bahwa Po sungguh-sungguh adalah Pendekar Naga dan Shi Fu satu-satunya orang yang mampu melatihnya.

Sebagai guru atau orang tua, hal yang paling harus dihindari adalah memberi label bahwa anak ini tidak punya peluang untuk berubah. Sangatlah mudah bagi kita untuk menganggap orang lain tidak punya masa depan. Kesulitan juga acap kali membuat kita kehilangan percaya diri, bahwa kita masih mampu untuk membimbing mereka.


4. Tiap individu belajar dengan caranya sendiri dan motivasinya sendiri.

Shi Fu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait dengan makanan. Po tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid jagoannya yang lain..

Demikian juga dengan setiap anak. Kita ingat ada 3 gaya belajar yang kombinasi ketiganya membuat setiap orang punya gaya belajar yang unik. Hal yang menjadi motivasi tiap orang juga berbeda-beda. Ketika kita memaksakan keseragaman proses belajar, dipastikan akan ada anak-anak yang dirugikan..


5. Kebanggaan berlebihan atas anak/murid/diri sendiri bisa membutakan mata kita tentang kondisi sebenarnya, bahkan bisa membawa mereka ke arah yang salah.

Master ShiFu sangat menyayangi Tai Lung, seekor macan tutul, murid pertamanya, yang ia asuh sejak bayi. Ia membentuk Tai Lung sedemikian rupa agar sesuai dengan harapannya. Memberikan impian bahwa Tai Lung akan menjadi Pendekar Naga yang mewarisi ilmu tertinggi. Sayangnya Shi Fu tidak melihat sisi jahat dari Tai Lung dan harus membayar mahal, bahkan Nyaris kehilangan nyawanya.

Seringkali kita memiliki image yang keliru tentang diri sendiri/anak/ murid kita. Parahnya, ada pula yang dengan sengaja mempertebal tembok kebohongan ini dengan hanya mau mendengar informasi dan konfirmasi dari orang-orang tertentu.


6. Hidup memang penuh kepahitan, tapi jangan biarkan kepahitan tinggal dalam hatimu.

Setelah dikhianati oleh Tai Lung, Shi Fu tidak pernah lagi menunjukkan kebanggaan dan kasih sayang pada murid-muridnya. Sisi terburuk dari kepahitan adalah kita tidak bisa merasakan kasih sayang dan tidak bisa berbagi kasih sayang.


7. Keluarga sangatlah penting.

Di saat merasa terpuruk, Po disambut hangat oleh sang ayah. Berkat ayahnya pula Po dapat memecahkan rahasia Kitab Naga dan menjadi Pendekar nomor satu. Sudahkah kita memberi dukungan pada anggota keluarga kita?

23 Juni 2008

PENGALAMAN EMAS DI MESJID KUBAH EMAS

Apa yang paling penting dari sebuah mesjid?

Tidak lebih dari seminggu sejak Idul Fitri, kami berkunjung ke Mesjid Al Mahri Depok, yang saat ini dikenal orang sebagai mesjid kubah emas. Kami bersama empat anak kami ingin menikmati sendiri bangunan yang menurut berbagai pihak luar biasa itu.

Kamipun berangkat dari rumah pukul 09.30 WIB, Minggu 21 Oktober 2007. Pikir kami, syukur-syukur bisa menyempatkan sembahyang Dzuhur di sana, jadi tidak hanya datang seperti orang berekreasi. Tiba pukul sebelasan, kami pun mendapatkan parkir di ujung dekat danau, karena pengunjung lumayan membludak. Masih di dalam mobil, istri saya bilang, “Wow, jadi ingin cepat-cepat naik haji nih!” Tentu merasa takjub dengan bangunan al Mahri yang baru tampak sekelebatan itu.

Setelah berjalan 400an meter dari lokasi parkir, melewati taman rumput yang dihias pohonan jambu, kamipun sampai di pintu khusus pengunjung perempuan. Istri dan Sasha, anak perempuan saya yang baru kelas 6 SD, mencoba mengantri. Dan saya bersama ketiga anak laki: Alif (4 SD), Jibran (1 SD) dan Farrel (Playgroup) menuju gerbang khusus laki-laki di sebelah selatan. Lumayan terik di tengah musim pemanasan global ini, tapi anak saya yang paling kecilpun tiada mengeluh dan tampak antusias.

Di bawah tangga, kami semua mencopot sepatu, kemudian berjinjit karena lantai granitnya menyengat. Sampai di atas, tanpa salam tanpa pengertian sedikitpun, kami dihadang seorang petugas berpakaian gamis yang kefayeh merahnya dipasang ala orang Arab. Di tengah kerumunan orang, Jibran dan Farrel hanya bisa menunduk ditunjuk-tunjuk sang penjaga.

“Anak kecil nggak boleh masuk, sebentar lagi sholat, mengganggu kekhusyu’an!” bentaknya.

“Saya jamin anak saya nggak seperti itu,” bela saya, “Anak-anak saya sudah terbiasa di mesjid.” Lanjut saya. Semua anak saya sekolah di SDIT Al-Khairat, yang dibiasakan dan sebagian kegiatannya memang di mesjid. Saya sangat percaya mereka bisa menempatkan diri, sebagaimana saya saksikan sendiri setiap sholat Jum’at dengan mereka.

“Nggak usah banyak bicara kamu!” kemarahan di penjaga malah bertambah.

“Bapak, yang nggak usah banyak bicara!” saya tetap membalas. “Saya cuma mau ikut sholat.” Masuk Dzuhur waktu itu tinggal 10 menitan lagi.

“Kami ini udah berpengalaman,” sombongnya, “Anak kecil di dalam mesjid, kalau nggak muntah, berak, kencing, pasti lari-larian!”

Kami saling melotot, tapi saya istighfar, tak ada lucunya kalau memaksa. Kami pun turun kembali. Di sela-sela memakai sepatu si Alif nyeletuk, “Mesjid yang aneh!” Saya mengiyakan, dan bersyukur mendapat anak-anak yang emotional intelligencenya jalan.

Saat kembali ke parkiran, saya menelpon istri untuk segera pulang. Sambil berjalan saya bercerita demi menghibur anak-anak, “Nabi Muhammad itu sangat mencintai anak-anak. Cucunya, Hasan dan Husain, pernah naik ke punggung Nabi ketika sujud. Dan Nabi tidak marah, tidak juga mengkhawatirkan kekhusyu’annya…”

Di akhir cerita saya tambahin motivasi, “Alif, camkan ini ya, kamu mesti membangun mesjid yang ramah kepada anak!” Dengan enteng si Alif menengadahkan tangannya dan menagih, “Uangnya mana?”

Sepanjang perjalanan menuju mobil, kami tetap menggembirakan diri. Hiburan kami dapatkan di sisi kanan kiri taman, melihat bolak balik penjaga taman mengusir orang-orang yang mencoba duduk di rumputan. Sesekali ada orang menawarkan makanan atau minuman, sembunyi-sembunyi berjualan.

Si Farrel yang dari tadi membisu, tiba-tiba ngomong, “Nanti mau cerita ke mamah ah, Farrel dimarahin sama polisi,”

“Hes, pak polisi tidak pernah melarang kita sholat,” jawab saya cepat, “Tadi itu bukan polisi, tapi orang yang anak-anaknya sendiri suka nakal di dalam mesjid!” Kemudian melesat pikiran baik saya, semoga si penjaga yang amarah tadi bukan sedang kesal terhadap nasibnya mempunyai pengalaman atau punya anak yang kekurangan kontrol baik fisik maupun mentalnya, atau bahkan mengidap manik-depresif, hiperaktif atau sekedar epilepsi yang kerap kambuh di dalam mesjid.

Saya pun mencoba membingkai positif cara pandangnya, “Mungkin iya juga ya, bayangkan kalau anak-anak di dalam mesjid ngompol, ngeludah, ngupil, buang angin, kebelet ee’..” Namun tetap pikiran saya tidak lepas dari rasa heran: bayangkan bila falsafah si penjaga al-Mahri ini menghinggapi semua mesjid atau musholla di seluruh dunia, “di manakah anak-anak kita bisa belajar sholat, doa, mengaji Quran serta itikaf, dengan derajat kekhusyu’an yang juga diikhtiarkan orang-orang dewasa?”. Di mana?

Melihat saya masih gusar, setelah bercerita kepada mamahnya, di dalam mobil di sela-sela tagihan pungli di luar gerbang, si Alif menghibur saya dengan jenaka, “Mereka nggak tahu kali yah, bahwa kita ini ‘Para Pencari Tuhan’,” dia menyebut judul sinetron favoritnya, dan langsung melanjutkan, “Bukan Para Pencari Mesjid!”

***

Niat saya menulis ini, saya serahkan kepada Tuhan. Namun secara duniawi, siapapun yang tak ingin merugi mempunyai kewajiban salah satunya untuk saling berwasiat kebenaran. Mesjid Nabi di Medinah, yang juga bagian dari rumahnya, adalah tempat yang terbuka dan sangat berkah. Meski sederhana tetapi di sanalah tempat semua orang singgah, berlindung, berteduh, bahkan bertempat tinggal, termasuk para miskin papa yang sering disebut Ahlus Suffah. Di sanalah tempat pembelajaran berbagai pikiran, motivasi dan perangai terpuji. Terbukti dari satu teladan di antara Ahlus Suffah, yakni Abu Hurairah, si perawi hadits terbanyak.

Maka ikhtiar fisik yang fantastis dengan mesjid al Mahri ini, yang sepengetahuan saya terhormat karena terbebas dari gangguan merepotkan sumbangan di jalan-jalan, semoga sama besarnya dengan penumbuhan ketakwaan di tengah-tengah kita, ikhtiar sesungguhnya yang akan dihitung Allah SWT. Rasa kepemilikan terhadap mesjid, tentu bukan menjadikannya kristal tak tersentuh, yang malah menjauhkan orang dari ibadahnya. Sayang sekali bila pengorbanan sebegitu besar, kemudian jadi ajang kepicikan dan pelecehan daya spiritual anak. Bahwa ia tidak ubahnya pembawa najis, serba sembrono, makhluk belum relijius atau pengacau kekhusyu’an.

Saya tutup curhat ini dengan satu retorik sebagaimana dipertanyakan di awal: Apa yang paling penting dari sebuah mesjid? Bagi saya bukan kubahnya meski itu berlapis emas. Bukan tiang-tiang dan segala ornamennya yang Arabesque. Bukan lantai marmer atau granitnya yang nomor wahid. Bukan karpet dan sajadahnya yang impor Persia. Bukan air mancur atau taman-tamannya yang beraneka rupa. Yang paling penting dari sebuah mesjid adalah ‘ruang kosong’nya. Tempat di mana siapapun, laki-laki dan perempuan, anak-anak serta dewasa, berpeluang merehatkan hatinya, mengadukan keresahannya, menyambungkan rasa kangen kepada Dzat Maha Tinggi, mengasah ketakjuban dan rasa syukurnya pada hidup dan tempat segala doa dipanjatkan. Dan terutama tempat semua orang bisa naik ke haribaan Allah al-Malikul Quddus melalui sholat-sholatnya. (PUF)


Jakarta, tengah malam, 21-10-2007

Kidung Rumeksa Ing Wengi

Ana kidung rumekso ing wengi
Teguh hayu luputa ing lara
luputa bilahi kabeh
jim setan datan purun
paneluhan tan ana wani
niwah panggawe ala
gunaning wong luput
geni atemahan tirta
maling adoh tan ana ngarah ing mami
guna duduk pan sirno

Sakehing lara pan samya bali
Sakeh ngama pan sami mirunda
Welas asih pandulune
Sakehing braja luput
Kadi kapuk tibaning wesi
Sakehing wisa tawa
Sato galak tutut
Kayu aeng lemah sangar
Songing landhak guwaning
Wong lemah miring
Myang pakiponing merak

Pagupakaning warak sakalir
Nadyan arca myang segara asat
Temahan rahayu kabeh
Apan sarira ayu
Ingideran kang widadari
Rineksa malaekat
Lan sagung pra rasul
Pinayungan ing Hyang Suksma
Ati Adam utekku baginda Esis
Pangucapku ya Musa

Napasku nabi Ngisa linuwih
Nabi Yakup pamiryarsaningwang
Dawud suwaraku mangke
Nabi brahim nyawaku
Nabi Sleman kasekten mami
Nabi Yusuf rupeng wang
Edris ing rambutku
Baginda Ngali kuliting wang
Abubakar getih daging Ngumar singgih
Balung baginda ngusman

Sumsumingsun Patimah linuwih
Siti aminah bayuning angga
Ayup ing ususku mangke
Nabi Nuh ing jejantung
Nabi Yunus ing otot mami
Netraku ya Muhamad
Pamuluku Rasul
Pinayungan Adam Kawa
Sampun pepak sakathahe para nabi
Dadya sarira tunggal

Cinta dan Kawan

Satu hari CINTA & KAWAN berjalan dalam kampung...
Tiba-tiba CINTA terjatuh dalam telaga...
Kenapa??
Karena CINTA itu buta...
Lalu KAWAN pun ikut terjun dalam telaga...
Kenapa??
Karena... KAWAN akan buat apa saja demi CINTA !!
Di dalam telaga CINTA hilang...
Kenapa??
Karena... CINTA itu halus, mudah hilang kalau tak dijaga, sukar dicari apalagi dalam telaga yang gelap... Sedangkan KAWAN masih lagi mencari-cari dimana CINTA & terus menunggu..
Kenapa??
Karena... KAWAN itu sejati & akan kekal sebagai KAWAN yang setia...
kan ??
so, hargai lah KAWAN kita selagi kita terasa dia BERARTI....
Walau kita punya couple, teman tetap yang paling setia.
Walau kita punya harta banyak, teman tetap yang paling berharga.

19 Juni 2008

Apa sih yang kamu ketahui tentang cinta?

Kalo kamu tahu apa artinya cinta, apakah kamu masuk kedalam salah satu kriteria ini?

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.

Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.

Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.

Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan. Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.

Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.

Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.

Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.

Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir.

Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka, bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.

Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan. Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.

Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.

Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.

Cinta pertama adalah kenangan, Cinta kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu jagalah cinta yang dianugerahkan itu sebaik-baiknya agar ia terus mekar dan wangi sepanjang musim.

Kecewa bercinta bukan berarti dunia sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu.

Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Hidup tanpa cinta seperti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.

Cintailah orang yang engkau kasihi itu sekedarnya, mungkin saja dia akan menjadi orang yang kau benci pada suatu hari kelak. Juga bencilah terhadap orang yang kamu benci itu sekedarnya, barangkali dia akan menjadi orang yang engkau kasihi pada suatu hari nanti.

Janganlah kau tangisi perpisahan dan kegagalan bercinta, karena pada hakikatnya jodoh itu bukan ditangan manusia. Atas kasih sayang Tuhan kau dan dia bertemu, dan atas limpahan kasihNya jua kau dan dia dipisahkan bersama hikmah yang tersembunyi. Pernahkah kau berfikir kebesaranNya itu ?

Cinta itu tidak menjanjikan sebuah rumah tangga aman damai, tetapi penerimaan dan tanggung jawab adalah asas utama kebahagiaan rumah tangga. Cinta hanya sebuah keindahan perasaan, cinta akan bertukar menjadi tanggung jawab apabila terbinanya sebuah rumah tangga.

Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu, jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang dihatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.

Cinta bukanlah dari kata-kata, tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.

Cinta lebih mudah mekar dihati yang sedang dilanda kecewa, cinta seperti ini adalah cinta yang mengharapkan belas kasihan, oleh karena itu, bila sepi telah punah maka biasanya cinta juga akan turut terbang.

Cinta yang dikaitkan dengan kepentingan pribadi akan berubah menjadi putus asa.

Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan. Karena tanpa pertemuan tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai diri kita daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain.

Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.

Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.

Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.

Kata pujangga ; Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari.

Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.

Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.

Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.

Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.

Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Hidup tanpa cinta sepeeti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.

Cintailah orang yang engkau kasihi itu sekedranya, mungkin saja dia akan menjadi orang yang kau benci pada suatu hari kelak. Juga bencilah terhadap orang yang kamu benci itu sekedarnya, barangkali dia akan menjadi orang yang engkau kasihi pada suatu hari nanti.

17 Juni 2008

Seorang Teman Baik

Sewaktu kita duduk di taman kanak-kanak, kita berpikir kalau seorang teman yang baik adalah teman yang meminjamkan krayon warna merah ketika yang ada hanyalah krayon warna hitam.

Di sekolah dasar, kita lalu menemukan bahwa seorang teman yang baik adalah teman yang mau menemani kita ke toilet, menggandeng tangan kita sepanjang koridor menuju kelas, membagi makan siangnya dengan kita ketika kita lupa membawanya.

Di sekolah lanjutan pertama, kita punya ide kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mau menyontekkan PR-nya pada kita, pergi bersama ke pesta dan menemani kita makan siang.

Di SMA, kita merasa kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mengajak kita mengendarai mobil barunya, meyakinkan orang tua kita kalau kita boleh pulang malam sedikit, mau mendengar kisah sedih saat kita putus dari pacar.

Di masa berikutnya, kita melihat kalau seorang teman yang baik adalah teman yang selalu ada terutama di saat-saat sulit kita, membuat kita merasa aman melalui masa-masa seperti apapun, meyakinkan kita kalau kita akan lulus dalam ujian sidang sarjana kita.

Dan seiring berjalannya waktu kehidupan, kita menemukan kalau seorang teman yang baik adalah teman yang selalu memberi kita dua pilihan yang baik, merangkul kita ketika kita menghadapi masalah yang menakutkan, membantu kita bertahan menghadapi orang-orang yang hanya mau mengambil keuntungan dari kita, menegur ketika kita melalaikan sesuatu, mengingatkan ketika kita lupa, membantu meningkatkan percaya diri, kita menolong kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik, dan terlebih lagi... menerima diri kita apa adanya...

Thanks for being my friend...


A lot of little heart to my frenzzz!!!

Friends are like balloons; once you let them go, you can't get them back.
So I'm gonna tie you to my heart so I never lose you. Send this to all your friends including me and see how many you get back.

TAKE GOOD CARE OF YOURSELF YEAH!!!

06 Juni 2008

"Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalu mengangap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, menggangu adik dan kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya. Ketika ia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf, dia selalu berkata, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar aja. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, "Tidak apa-apa, besok kan bisa." Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu bersama-sama, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik.

Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yang sangat cantik dan baik. Cewek ini kemudian menjadi pacarnya. Dia begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, "Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar.Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya.

Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.

Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya. " Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan perpengaruh pada anak-anaknya.
Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.

Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan, istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku cintakamu", istrinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri melalui anak-anaknya setelah kematian istrinya. Tapi, dia baru sadar bahwa anak anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya. Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.

Saat mulai renta, Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70. Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi ke Hawaii, New Zealand,dan negara-negara lain bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal di rumah jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya.Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya, "Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu...." Kemudian perlahan ia menghembuskan napas terakhir, Dia meninggal dunia dengan airmata dipipinya.
============ ========= ========= ========= ========= =========
Apa yang saya ingin coba katakan pada anda, waktu itu nggak pernah berhenti. Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, anda ternyata telah maju terlalu jauh.

Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah!

Jika kamu merasa ingin memberi sesuatu utk seseorang yang kamu sayangi, segera lakukanlah

Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu ingin bilang sama pasanganmu bahwa kamu sayang dan cinta dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akan memberitahu dia, hari ini tidak pernah akan datang.

Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi begitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa waktu telah meninggalkanmu.

01 Juni 2008

"Permennya saya lupa makan!"

Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama. Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.

Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". Itulah batas akhir lembah permen lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat." Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu, "Permennya saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. "Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya." "Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob. "Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!" Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.

Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu. Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia." Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia? Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti... nanti pada waktu saya sudah menikah... nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri... nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya... nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya... nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar... "

Pemikiran nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat sekarang'. Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa nanti' bahagia. Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa nanti' bahagia. Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa nanti' bahagia itu. Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu... tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.

Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama keluarga, pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir; terasa hidup menjadi lebih indah.

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran; memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri. Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop.

31 Mei 2008

LIVING IS GIVING!

Seekor ayam komplain kepada sapi: "Orang-orang berkata begitu manis tentang kelemahlembutan dan matamu yang begitu memancarkan penderitaan. Mereka mengira kamu begitu murah hati, karena tiap hari kamu memberi mereka krim dan susu. Tapi bagaimana dengan aku? Aku memberikan semua yang aku punya. Aku memberikan daging. Aku memberikan bulu-buluku. Bahkan mereka memasak dan membuat sup dengan kakiku untuk kaldu. Tidak ada yang seperti itu. Kenapa sih kok bisa begitu ?"

Sapi hanya menjawab singkat: "Mungkin karena aku memberi pada saat aku hidup!"

30 Mei 2008

CERITA CINTA.....

Suatu ketika, terdapat sebuah pulau tempat tinggal seluruh perasaan: Kebahagiaan, kesedihan, pengetahuan, dan masih banyak lagi yang lain. Termasuk diantaranya, CINTA. Suatu hari diumumkan kepada seluruh perasaan bahwa pulau tersebut tidak lama lagi akan tenggelam, sehingga seluruh perasaan yang ada segera mempersiapkan perahunya untuk pergi.

Cinta ingin terus bertahan hingga detik-detik terakhir. Saat pulau hampir tenggelam, barulah cinta berpikir untuk meminta bantuan. Kekayaan lewat didepannya dengan kapal yang megah. Cinta berkata, "kekayaan, bolehkah aku pergi bersamamu?" kekayaan menjawab, "tidak bisa, kapalku penuh dengan emas dan permata, tidak ada lagi ruang yang tersisa."

Cinta memutuskan untuk bertanya pada kesombongan yang melewatinya dengan kapal yang indah. "kesombongan, tolong selamatkan aku!", "cintaku sayang, aku tidak bisa membantumu. Kamu basah sekali, nanti merusak kapalku yang indah".

Kesedihan tampak berlayar didekat pulau. Cinta pun berteriak "kesedihan, ijinkan aku pergi bersamamu!". "Aduh cinta, aku terlalu sedih. Sekarang aku hanya ingin menyendiri, kamu tidak bisa ikut denganku".

Setelah beberapa saat, kebahagiaan pun tampak di kejauhan, tapii... dia terlalu bahagia sehingga dia tidak mendengar saat cinta memanggilnya. Tiba-tiba terdengar suara, "cinta, ikutlah denganku". Muncullah sosok tua dengan kapalnya yang tak kalah tua namun berkesan agung dan anggun berwibawa. Cinta merasa sangat bersyukur, langsung naik ke kapal. Akibat terlalu girang bisa selamat dari pulau perasaan yang tenggelam, saat mencapai daratan kering, cinta lupa menanyakan nama sosok tersebut hingga sosok tersebut hilang menjauh ditelan cakrawala, melanjutkan perjalanannya.

Sadar betapa besar utang budinya kepada sosok tua tersebut, cinta pun bertanya kepada pengetahuan, sesepuh para perasaan yang ditemuinya di pulau itu. "Siapakah yang telah menolongku?" , "dia adalah Waktu!", jawab pengetahuan. "Waktu?" tanya cinta setengah tidak percaya. "Tapi mengapa waktu bersedia menolongku?" pengetahuan tersenyum dengan penuh kebijaksanaan dan menjawab, "karena hanya waktu yang dapat memahami betapa besar arti sebuah cinta"

29 Mei 2008

Mencintai Orang yang Istimewa

Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi tidak dicintai olehnya. Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk mencintai seseorang, tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan seseorang. Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat sebelum bertemu dengan orang yang tepat. Jadi ketika kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat, kita akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut. Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran dan romantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi. Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka. Tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu, sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka buat kita.

Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai dan tidak pernah mengatakan apa-apa dan kemudian berjalan bersama. Perasaan seperti itu adalah percakapan termanis yang pernah kamu rasakan. Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita kehilangannya. Tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada.

Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga !!!. Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh di dalam hati mereka. Tetapi jika tidak, pastikan cinta tumbuh di dalam hatimu. Ada hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang dari mereka kamu ingin dengar. Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli, walaupun kamu tidak mendengar itu dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya.

Jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi, bila kamu tidak ingin membiarkannya pergi. Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.

Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu. Jangan melihat dari kekayaan, itu bisa menghilang. Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah.

Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum. Ada saat dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang. Kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia. Berharaplah kamu mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi,jadilah sesuai dengan keinginanmu, karena kamu hidup hanya sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan. Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia. Cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu manusia yang sesungguhnya dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia. Selalu letakkan dirimu pada posisi yang lain jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar bisa membuat celaka, kata-kata tepat waktu dapat mengurangi ketegangan. Kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.

Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita. Dengan kata lain, kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.

Paku dan Persahabatan

Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan sabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.


Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.


Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri/bersabar.Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.


Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata :Anakku, kamu sudah berlaku baik, coba lihat betapa banyak lubang yang ada dipagar. Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.


Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal.Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fsik.

Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat. Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu. Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.



Untuk mengakhiri :

Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat mempercayakan rahasia. (Alessandro Manzoni)

23 Mei 2008

Lima buah pelajaran berharga

Lima buah pelajaran berharga, yang sangat bagus, untuk kita renungkan bersama :

Pelajaran Penting ke-1: --Perhatikan even itu hal kecil! Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ? Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya...? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak.. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ke temu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"! Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".

Pelajaran Penting ke-2 -- Membantu dan tidak mementingkan diri sendiri Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama. Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an!) khusus dikirim kerumahnya.Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah :"Terima kasih nak, karena membantuku di jalan tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat... hingga wafatnya". Tuhan memberkati anda,karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu" Tertanda Ny.Nat King Cole. *Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar Tahun 60-an di USA.

Pelajaran penting ke-3, Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani. Di zaman es krim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.. .. "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi dikantongnya. "Bu... saya pesan yang ice cream biasa saja ya..." ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kwitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak" ......

Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan, Rintangan=kesempatan! Pada jaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba di tempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan. Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu ke pinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata di tempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.

Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan. Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,di samping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati dokter... ?" Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya. Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... . Bagilah pengalaman anda yang dapat memberikan hal - hal positif bagi siapa saja.... Memberi lebih baik daripada menerima. Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang, Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan, Menari dan menyanyilah seolah tidak ada yang menonton.. DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG.