Beberapa waktu lalu Pasca Gempa Yogya…..
Ustad Dusmin:
Nak Slamet……Nak Ijah
Sabar ya……..
Allah sudah menetapkan takdir seseorang
Relakan dan iklaskan saja. Khan rumah bisa dibangun kembali
Dan doakan semoga ibunda nak Slamet diterima Allah SWT
Slamet:
Ya pak Ustad….tapi kami harus tinggal di mana?
Ustad Dusmin:
Percayalah…Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik
………………………………..
…………………………………
Kemarin di rumahnya Slamet dan Ijah
Hasil dari bantuan pemerintah
Ijah:
Mas Slamet….alhamdulillah kita sekarang punya rumah lagi ya
Doa pak Ustad emang bener
Slamet:
Ya, Jah
Tapi…kasian sekali ya ustad Dusmin
Pasca kecelakaan mobil yang menewaskan anaknya, dia jadi GILA…..
Ijah:
Ya mas Slamet….
Mana ya dulu kata “SABAR” yang dinasehatkannya untuk kita???
………………………………………
By: Bain Saptaman
Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau berbagi pengalaman sambil membakar bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung.
Berpikir Positif
"Seseorang yang berpikiran positif dapat melihat sesuatu yang tidak tampak, dapat merasakan hal-hal yang terselubung dan dapat meraih hal-hal yang tidak mungkin." (Anonim)
17 Juli 2013
08 Juli 2013
Fatwa Rindu - by: Candra Malik
Dia yang bernama Cinta
Dan akulah Sang Rindu
Sekali saja berjumpa dengan dia musnahlah aku
Mengapa yang kuingat dari perjumpaan hanyalah perpisahan?
Rinduku rindu-Nya, rindu dada pada punggung
Rinduku rindu-Nya, rindu tiada tertanggung
Terpujilah Dia yang ku rindu di antara galau dan cemburu
Ke mana gemuruh badai ini 'kan bersarang
Jika bukan pada nafas-Nya yang tenang?
Ke mana deras darah ini akan berlabuh
Jika bukan pada Cinta-Nya yang teduh?
Rinduku rindu-Nya, rindu dada pada punggung
Rinduku rindunya, rindu tiada tertanggung
Terpujilah Dia yang kurindu di antara galau dan cemburu
Ke mana gemuruh badai ini 'kan bersarang
Jika bukan pada nafas-Nya yang tenang?
Ke mana deras darah ini akan berlabuh
Jika bukan pada Cinta-Nya yang teduh?
Ke mana gemuruh badai ini 'kan bersarang
Jika bukan pada nafas-Nya yang tenang?
Ke mana deras darah ini akan berlabuh
Jika bukan pada Cinta-Nya yang teduh?
Ke mana gemuruh badai ini 'kan bersarang
Jika bukan pada Cinta-Nya yang teduh?
Sumber: liriklagubangboim
Dan akulah Sang Rindu
Sekali saja berjumpa dengan dia musnahlah aku
Mengapa yang kuingat dari perjumpaan hanyalah perpisahan?
Rinduku rindu-Nya, rindu dada pada punggung
Rinduku rindu-Nya, rindu tiada tertanggung
Terpujilah Dia yang ku rindu di antara galau dan cemburu
Ke mana gemuruh badai ini 'kan bersarang
Jika bukan pada nafas-Nya yang tenang?
Ke mana deras darah ini akan berlabuh
Jika bukan pada Cinta-Nya yang teduh?
Rinduku rindu-Nya, rindu dada pada punggung
Rinduku rindunya, rindu tiada tertanggung
Terpujilah Dia yang kurindu di antara galau dan cemburu
Ke mana gemuruh badai ini 'kan bersarang
Jika bukan pada nafas-Nya yang tenang?
Ke mana deras darah ini akan berlabuh
Jika bukan pada Cinta-Nya yang teduh?
Ke mana gemuruh badai ini 'kan bersarang
Jika bukan pada nafas-Nya yang tenang?
Ke mana deras darah ini akan berlabuh
Jika bukan pada Cinta-Nya yang teduh?
Ke mana gemuruh badai ini 'kan bersarang
Jika bukan pada Cinta-Nya yang teduh?
Sumber: liriklagubangboim
Langganan:
Postingan (Atom)